Sabtu, 09 Januari 2016

MAKALAH TENTANG DZIKIR DAN DO'A

Kelompok 7
MAKALAH FIQIH
Judul:Dzikir Dan Do’a
Dosen Pembimbing: Umi Hijriyah S.Ag,M.Pd
Anggota:
IIS SANTIKA:1411030092



 






FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)LAMPUNG
TA.2014/2015




BAB 1
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Peranan dzikir dan do’a dalam kehidupan umat beragama Islam sangat penting. Berdzikir dan berdo’a dimaksudkan sebagai sarana berkomunikasi dengan Allah SWT.  Berdzikir tidaklah sekedar melafalkan wirid-wirid, demikian juga dengan berdo’a  tidaklah sekedar mengaminkan do’a yang dibaca oleh imam. Karena esensi dzikir dan do’a adalah menghayati apa yang kita ucapkan dan apa yang kita hajati.. Dzikir juga meliputi Do’a dan sembahyang (shalat) yang merupakan satu pengertian bentuk komunikasi antara manusia dengan Tuhannya. Dzikir  merupakan  ibadah verbal ritual, yang tidak terikat dengan waktu, tempat atau keadaan, dan jika manusia menyibukan diri untuk melakukannya, dzikir menghasilkan pengetahuan dan penglihatan dalam dirinya, karena dzikir dalam konteks dasarnya masuk dalam kategori verbal. Ia mencakup semua kata sederhana atau gabungan yang mengandung nama Tuhan, baik secara eksplisit ataupun implisit.
B.Rumusan Masalah
     1.Apa Pengertian Do’a dan Dzikir?
     2.Bagaimana Cara Berdo’a dan Dzikir?
     3.Bagaimana Waktu Yang Tepat Untuk Berdzikir dan Bedoa?



BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Dzikir Dan Do’a
      1)Dzikir
Kata "dzikr" menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir menurut pengertia syariat adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepadaNya. Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaranNya sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur.Seperti firman Allah sbb:
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya." (QS. Al-Ahzab : 41).
Berdzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam keadaan bagaimamanapun, kecuali ditempat yang tidak sesuai dengan kesucian Allah. Seperti bertasbih dan bertahmid di WC.
"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran : 191).
  A.Bentuk dan Cara berdzikir :
      a. Dzikir dengan hati, yaitu dengan cara bertafakur, memikirkan ciptaan Allah sehingga timbul di dalam fikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Semua yang ada di alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Dengan melakukan dzikir seperti ini, keimanan seseorang kepada Allah SWT akan bertambah.
     b. Dzikir dengan lisan (ucapan), yaitu dengan cara mengucapkan lafazh-lafazh yang di dalammya mengandung asma Allah yang telah diajarkan oleh Rasulullah kepada ummatnya. Contohnya adalah : mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil, sholawat, membaca Al-Qur'an dan sebagainya.
     c. Dzikir dengan perbuatan, yaitu dengan cara melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Yang harus diingat ialah bahwa semua amalan harus dilandasi dengan niat. Niat melaksanakan amalan-amalan tersebut adalah untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT. Dengan demikian menuntut ilmu, mencari nafkah, bersilaturahmi dan amalan-amalan lain yang diperintahkan agama termasuk dalam ruang lingkup dzikir dengan perbuatan.
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(QS. Al-Baqarah : 152).
       2)D o’ a
Menurut bahasa "ad-du'aa" artinya memanggil, meminta tolong, atau memohon sesuatu. Sedangkan doa menurut pengertian syariat adalah memohon sesuatu atau memohon perlindungan kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan tunduk kepadaNya. Doa merupakan bagian dari ibadah dan boleh dilakukan setiap waktu dan setiap tempat, karena Allah SWT selalu bersama hamba-hambaNya.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu." (QS. Al-Mu'min : 60).
Bagi orang mu'min yang ingin mendapatkan keberhasilan dalam kehidupan ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu berusaha atau kerja keras dan berdoa. Kedua cara tersebut harus ditempuh, karena di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pemikiran manusia. Oleh karena itu, di dalam memecahkan masalah ini kehidupan kedua cara ini harus ditempuh secara bersama-sama.
B.Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Berdo’a
a. Memulai berdoa dengan membaca basmalah (karena malakukan perbuatan yang baik hendaknya dimulai dengan basmalah), hamdalah dan sholawat.
Dari Fadhalah bin Ubaidillah ia berkata : Rasulullah telah bersabda : "Apabila seseorang di antara kamu berdoa hendaklah memuji kepada Allah dan berterima kasih kepadaNya, kemudian membaca shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, kemudian berdoa sesuai keinginannya."
b. Mengangkat kedua tangan ketika berdoa dan mengusapkan kedua tangan pada wajah setelah selesai.
Dari Umar bin Al-Khatthab ia berkata : Rasulullah SAW apabila berdoa mengangkat kedua tangannya, dan tidak menurunkan kedua tangan itu sampai beliau mengusapkan kedua tangan itu pada wajah beliau.
c. Ketika berdoa disertai dengan hati yang khusyu dan meyakini bahwa doa itu pasti dikabulkan Allah SWT.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda : "Berdoalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu meyakini doa itu akan dikabulkan olehNya. Ketahuilah bahwa Allah SWT tidak memperkenankan doa dari hati yang lalai dan lengah." (HR. At-Turmudzi).
d. Menggunakan suara yang lemah lembut (tidak perlu dengan suara yang keras) karena sesungguhnya Allah itu dekat.Allah SWT berfirman sbb:
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah : 186).
e. Menggunakan lafazh-lafazh doa yang terdapat di dalam Al-Qur'an atau yang terdapat dalam hadits, namun jika tidak ada lafazh yang sesuai dengan keinginan kita, maka boleh dengan lafazh yang sesuai dengan keinginan kita.
C.Waktu Yang Baik Untuk Berdoa
a. Waktu tengah malam atau sepertiga malam yang terakhir dan waktu setelah sholat lima waktu.Dari Abu Umamah ra, ia berkata : Rasulullah SAW ditanya oleh shabat tentang doa yang lebih didengar oleh Allah SWT. Rasulullah SAW menjawab : "Yaitu pada waktu tengah malam yang terakhir dan sesudah shalat fardhu." (HR. At-Turmudzi).
Dari Jabir ra. : "Sesungguhnya pada waktu malam ada suatu saat di mana seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah baik yang terkait dengan urusan duniawi maupun ukhrowi niscaya Allah mengabulkannya dan saat itu ada setiap malam." (HR. Muslim).
b. Pada hari Jum'at.
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ketika Rasulullah SAW membicarakan hari jum'at beliau bersabda : "Pada hari itu ada suatusaat apabila seorang muslim yang sedang sholat bertepatan dengan saat itu kemudian ia memohon kepada Allah, niscaya Allah mengabulkan permohonannya." Dan beliau memberi isyarat bahwa waktu itu sangat sebentar. (HR. Al-Bukhori dan Muslim).
c. Waktu antara adzan dan iqomah.
Dari Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah SAW telah bersabda : "Doa diantara adzan dan iqomah tidak ditolak." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Turmudzi).
d. Waktu seseorang sedang berpusa.
"Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka, uaitu : orang yang berpuasa sampai iaberbuka, kepala negara yang adil, dan orang-orang yang teraniaya." (HR. At-Turmudzi dengan sanad yang hasan Do’a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, “Demi keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera.” (HR. Tirmidzi).
Tiga macam Do’a dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu Do’a orang yang dizalimi, Do’a kedua orang tua, dan Do’a seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik). (HR. Ahmad dan Abu Dawud).

       D.    Beberapa Manfaat Dzikir Dan Berdo’a

1.            Menghilangkan segala kerisauan dan kegelisahan serta mendatangkan     kegembiraan dan       kesenangan.
2.      Mendatangkan wibawa dan ketenangan bagi pelaku-nya
3.      Mengilhamkan kebenaran dan sikap istiqomah dalam setiap urusan
4.      Mendatangkan sesuatu yang paling mulia dan paling agung yang dengan itu kalbu manusia     menjadi hidup seperti hidupnya tanaman karena hujan.
5.      Dzikir juga menjadi penyebab turunnya sakinah (ketenangan), penyebab adanya naungan  para malaikat, penyebab turunnya mereka atas seorang  hamba, serta penyebab datangnya limpahan rahmat, dan itulah nikmat yang paling besar bagi seorang hamba.
6.      Menghalangi lisan seorang hamba melakukan ghibah, berkata dusta, dan melakukan perbuatan buruk lainnya.
7.      Orang yang berdzikir akan membuat teman duduknya tentram dan bahagia.
8.      Orang yang berdzikir akan diteguhkan kalbunya, dikuatkan tekadnya, dijauhkan dari kesedihan, dari kesalahan, dari setan dan tentaranya. Selain itu kalbunya akan didekatkan pada akhirat dan dijauhkan dari dunia.
9.      Apabila kelalaian merupakan penyakit, dzikir merupakan obat baginya. Ada ungkapan: Jika kami sakit, kami berobat dengan dzikir.
10.  Memudahkan pelaksanaan amal saleh, mempermudah urusan yang pelik, membuka pintu yang terkunci, serta meringankan kesulitan.
11.  Memberi rasa aman kepada mereka yang takut sekaligus menjauhkan bencana.
12.  Dzikir menghilangkan rasa dahaga disaat kematian tiba sekaligus memberi rasa aman dari segala kecemasan.



BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Do’a adalah otaknya (sumsum/intinya) ibadah. (HR. Tirmidzi) selain itu
Do’a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya’la). Pengembalian diri seseorang hanyalah kepada Sang Pencipta Allah SWT dengan melakukan ibadah,karena do’a termasuk ibadah maka dapat dipanjatkan tatkala tidak dalam menghadapi permasalahan yang rumit.
Sedangkan dzikir adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepadaNya. Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaranNya sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan takabbur













DAFTAR PUSTAKA

a.       Teungku Hasbi Ash-Shiddieqiy, Pedoman Dzikir Dan Doa, (Jakarta: Bulan Bintang,  Cet ke-llX, 1990).

MAKALAH PELUANG DAN PERENCANAAN BISNIS



TUGAS MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
PELUANG DAN PERENCANAAN BISNIS
Kelompok V
Dosen Pembimbing :Muslim Basyar M.Pd.I
Disusun oleh:
Nama                     NPM
Iis santika                    1411030092
A.Mutiari rahma        1411030139
Marliana fitri             1411030109
FAK/JUR/SMT/KLS : Tarbiyah Dan Keguruan/MPI/III/B





FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUN
TA.2015



KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih detail tentang “Peluang Dan Perencanaan Bisnis ”. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun  maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Muslim Basyar  M.Pd yang membantu membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Dengan demikian penyusun mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Bandar Lampung, 05 november 2015
                                                                                                   Penulis





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan........................................................................... 1
A.    Latar belakang Masalah.......................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................... 1
C.     Tujuan .................................................................................... 1
Bab II Pembahasan.......................................................................... 2
A.    Pengertian peluang usaha.......................................................
B.     Sumber-sumber Dan Unsur Peluang usaha.............................
C.     Pengertian Perencanaan Bisnis...............................................
D.    Fungsi perencanaan bisnis......................................................
E.     Langkah-langkah pembuatan perencanaan bisnis...................
F.      Manfaat perencanaan bisnis....................................................           
G.    Karakteristik perencanaan bisnis............................................
Bab III Penutup................................................................................
Kesimpulan.........................................................................................
Daftar Pustaka..................................................................................




BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
            Peluang dan perencanaan adalah dua hal yang saling berkaitan ,dimana ketika suatu peluang muncul maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan perencanaan sebab perencanaan adalah hal yang paling mendasar dalam membangun sebuah bisnis.Namun hal tersebut tidaklah mudah ,bisa kita lihat sekarang ini banyak sekali perusahaan yang mengalami kegagalan karena kesalahan dalam membuka peluang dan juga kesalahan dalam pembuatan perencanaan yang tidak mengarah pada tujuan.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud peluang?
2.      Apa saja sumber-sumber potensial peluang?
3.      Bagaimana cara mengamati pintu peluang dan apa saja kenda-kendalanya?
4.      Apa yang dimaksud perencaan bisnis dan apa fungsinya?
5.      Apa saja langkah-langkah dan unsur  penyusunan perencanaan?
6.      Apa karakteristik perencanaan bisnis?
C.    Tujuan
            Agar para pembaca dapat mengetahui dan lebih memahami tentang pengertian serta pentingnya peluang dan perencanaan bisnis dalam dunia usaha.
BAB II
 PEMBAHASAN
A.    Pengertian Peluang Usaha[1]
            Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu “Peluang” dan “Usaha”.Peluag yang dalam bahasa inggris disebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI adalah Kesempatan.Secara sederhana peluang diartikan sebagai kesempatan muncul atau terjadi pada satu peristiwa.Sedangkan usaha memiliki pengertian berbagai daya untuk mendapatkan apa yang diinginkan .Sehina secara terminologis pengertian pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya (keuntungan-kekayaan-uang)dengan memanfaatkan berbagai faktor baik internal maupun eksternal
           Faktor internal berasal dari diri kita sendiri semisal bakat dan minat.Selanjutnya faktor eksternal ,faktor eksternal adalah hal-hal yang berkaitan diluar dari diri kita semisal warnet adalah salah satu peluang usaha yang dulu pernah booming  dan menghasilkan banyak ang bagi pemiliknya.Namun beberapa tahun ini usaha ini mulai surut semenjak munculnya banyak gadget,laptop serta area internet gratis.
             Jadi, Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya di ambil atau dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan untuk mendapat keuntungan.

B.     Sumber-sumber dan Unsur unsur Peluang Usaha Baru
Sumber Peluang Usaha  bisa berasal dari beberapa macam sumber[2], adalah sebagai berikut[3]:
1.      Peluang yang berasal dari diri sendiri
                  Peluang ini memiliki potensi yang cukup besar dalam menuju kekuksesan, hal ini disebabkan karena peluang tersebut tumbuh secara tidak langsung dari jiwa seseorang itu sendiri.
Ada beberapa kategori peluang usaha yang berasal dari diri sendiri adalah sebagai berikut:
a.      Berasal dari sebuah hobi.Setiap seseorang pasti memiliki sebuah hobi tertentu yang bisa dijadikan Sumber Peluang Usaha. Salah satu contohnya yaitu seseorang yang hobi dalam menjahit bisa mangambil peluang usaha sebagai Penjahit, seseorang yang gemar memasak bisa mengambil peluang usaha membuka warung makan dan masih banyak lagi hobi lainnya yang bisa dijadikan peluang usaha.
b.      Berasal dari sebuah keahlian yang dimiliki.Keahlian yang dimiliki seseorang dapat dijadikan sebuah modal utama dalam mengembangkan usahanya.Contohnya seseorang yang ahli dalam memperbaiki tv yang rusak, seseorang yang ahli dalam membuat alat-alat rumah tangga bisa mengambil peluang usaha mebel dan sebagainya.
c.       Berasal dari pengetahuan-pengetahuan yang dipelajari.Dari beberapa kategori peluang usaha ini, pengetahuan merupakan hal yang paling potensial dalam menemukan peluang usaha apa yang harus diambil. Karena seseorang tersebut sudah mencari tahu terlebih dahulu dan mempelajari serta memahami bidang usaha yang hendak di tekuninya.
2.      Peluang yang berasal dari lingkungan.
                 Peluang ini biasanya timbul dari lingkungan yang ada di sekitar mereka. Seperti salah satu contoh peluang usaha seorang mahasiswa yang menjual pulsa elektik dan sebagainya.
3.      Peluang yang berasal dari beberapa perubahan yang terjadi.
                  Ini merupakan salah satu sumber peluang usaha yang sangat besar. Karena peluang ini muncul disebabkan karena terjadinya sebuah perubahan seperti perubahan gaya hidup, perubahan peraturan pemerintah, perubahan musim, perubahan pola makan dan perubahan-perubahan lainnya.
4.      Peluang yang berasal dari seorang konsumen.
                   Konsumen merupakan salah satu objek yang sangat diperlukan dalam menentukan peluang usaha yang hendak ditekuni. Karena dari suara konsumenlah seseorang bisa mengetahui peluang usaha apa saja yang saat ini sedang dibutuhkan dan perlu dikembangkan.
5.      Peluang yang berasal dari gagasan (ide) orang lain.
                  Peluang usaha ini bersifat orisinil yang bisa memunculkan sebuah gagasan peluang usaha yang baru.
6.      Peluang yang berasal dari beberapa informasi yang didapat.
                  Peluang ini lebih mengarah pada pengumpulan beberapa informasi yang dibutuhkan yang perlu menghubungkan sebuah pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk mewujudkannya. Akan tetapi, peluang tersebut tidak akan bermanfaat jika seseorang tersebut tidak memiliki kemampuan dalam menghubungkan pengalaman dan pengetahuan tersebut.
Sebelum memulai sebuah usaha, seorang wirausahaan harus lah memperhatikan beberapa hal. Hal-hal tersebut diantaranya adalah:
1.      Lihat karakter usaha Anda dan apakah sudah  sesuaikan dengan karakter pribadi Anda.Anda perlu mengenali karakter bidang usaha Anda. Tujuannya adalah untuk melihat apakah karakter dasar Anda sesuai dengan karakter usaha Anda.
2.      Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut.Merupakan syarat mutlak bahwa seseorang harus menyukai usaha yang akan digelutinya. Kenyataan menunjukkan bahwa rasa suka pada usaha  akan membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik. Disini, memulai usaha dari hobi bisa menjadi pertimbangan Anda. Karena hobi biasanya merupakan suatu hal yang disukai, maka hobi bisa berpotensi menjadi usaha yang berhasil. Tentunya dengan berbagai tambahan analisa lainnya.
3.      Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut.
Sangat penting bagi kita untuk mengukur kemampuan diri dengan tujuan untuk melihat apakah kita mampu menjalankan usaha tersebut. Kita bisa mengukur kemampuan kita dengan mengadakan beberapa analisa atau riset sederhana mengenai usaha tersebut, kemudian hasilnya dibandingkan dengan kemampuan kita.
 Selain dari Unsur unsur diatas terdapat pula beberapa unsur dalam peluang usaha baru yaitu :
1.      Kebutuhan akan sumber penemuan
                  Sebelum memulai sebuah usaha, ada baiknya kita melakukan pengamatan tentang kebutuhan pasar terhadap produk yang akan kita geluti. Pengamatan ini sangat berguna bagi panjang atau tidaknya umur usaha yang akan digeluti.
2.      Membuat inovasi baru
                  Hal yang sangat dan selalu perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah melakukan inovasi yang dapat dilakukan untuk sebuah produk yang akan dijalani.
3.      Sesuai keahlian
                 Usaha yang dilakukan berdasarkan keahlian yang dimiliki hasilnya akan lebih memuaskan seorang usahawan.
4.      Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
                  Menyesuaikan kondisi usaha yang akan dijalani dengan kebutuhan sekitar akan berpengaruh pada permintaan pasar, khususnya pasar-pasar terdekat yang mudah digapai.
5.      Memanfaatkan koneksi dan relasi
                  Koneksi dan relasi yang kita miliki juga sangat berguna, baik dalam hal promosi maupun pengembangan usaha.
6.      Mengamati kecenderungan-kecenderungan
                  Melakukan pengamatan terhadap kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada pasar juga akan sangat membantu untuk memperbaiki kegiatan usaha yang baru saja dimulai.
7.      Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
                  Pengamatan terhadap produk atau jasa juga adalah hal terpenting yang harus dilakukan oleh usahawan agar kekurangan pada produk atau jasa yang dihasilkan dapat diperbaiki. Sehingga hasil yang memuaskan dapat dihasilkan.
8.      Pemanfaat produk dari perusahaan lain
                  Memanfaatkan produk dari perusahaan lain juga dapat dilakukan untuk menjadi bahan pembantu dalam produk atau jasa yang dihasilkan.
9.      Usaha Warisan
                  Sebuah usaha juga dapat merupakan sebuah usaha yang dilakukan secara turun temurun.
10.  Ikut-ikutan
                 Sebuah usaha yang ditekuni oleh seorang usahawan juga dapat merupakan joinan bersama partner. Atau usaha yang diajak oleh partner lainnya untuk menekuninya bersama-sama.
11.  Coba-coba
Usaha juga dapat ditemui dengan coba-coba pada mulanya.

Masalah dalam Peluang Usaha Baru adalah sebagai berikut:
a.       Kurangnya obyektivitas
b.      Kurangnya kedekatan dengan pasar
c.       Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
d.      Diabaikannya kebutuhan finansial
e.       Kurangnya diferensiasi produk
f.       Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
            Selain masalah masalah diatas terdapat pula beberapa masalah dalam memulai usaha baru yang biasanya menjadi bahan pertimbangan calon wirausahawan :
a.       Modal.
Biasanya orang yang hendak mulai usaha selalu mengkambinghitamkan modal. “Modalnya dari mana?” Padahal, ada banyak cara mendapatkan modal. Dan lagi modal itu tidak melulu soal uang, modal itu juga bisa berupa ide, berupa tenaga, dan lainnya.
            Beberapa masalah yang sering ditemui dalam pencarian modal antara lain[4] :
1)      Kurangnya ketajaman bisnis (misal : tidak jeli melihat peluang, tidak dapat mengadaptasi masalah dengan baik)
2)      Kurangnya pengalaman bisnis
3)      Harus dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal (baik secara finansial maupun berupa mesin)
4)      Harus ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi
5)      Harus ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha
b.       Menunda mulai bisnis
            Sering kan anda dengar “Wah usaha itu seperti yang sudah saya pikirkan satu tahun lalu. Tapi sayangnya saya tak segera mengeksekusinya.”
c.       Sepi pelanggan
             Saat bisnis sudah mulai, pembeli atau pelanggan tidak kunjung datang. Ini merupakan masalah bisnis yang serius yang kerap dialami pebisnis pemula.
d.       Kesulitan meningkatkan penjualan
             Mungkin bisnis bisa berjalan, tapi untuk meningkatkannya kesulitan. Sulit untuk memperluas jaringan, sulit untuk meningkatkan penjualan, sulit untuk menembus pasar baru.
e.        Gagal melakukan marketing yang jitu
            Sudah mencoba beriklan dan melakukan pemasaran, namun hasilnya tidak sesuai harapan. Berarti ada masalah pada cara marketing yang dilakukan.
Solusinya yaitu:
1)      Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagiproduk atau jasa.
2)      Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki.
3)      Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
4)      Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi.
5)      Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa.
6)      Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing.
7)      Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merekdagang dan merek jasa.




C.    Pengertian perencanaan bisnis
            Perencanaan usaha[5] adalah serangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk masa mendatang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
            Menurut peggi lambing (2000:131),Perencanaan usaha[6] adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha ,usulan usaha ,operasional usaha,perincian finansial,strategi usaha ,peluang pasar yang mungkin diperoleh dan kemampuan serta ketrampilan pengelolaan.
          Jadi perencanaan bisnis adalah serangkaian  laporan yang berisikan semua hal-hal  yang akan dilakukan dalam proses bisnis dalam rangka mencapai tujuan bisnis.

D.    Fungsi perencanaan bisnis
           Perencanaan usaha sebagai persiapan awal memiliki 2 fungsi yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut:
1.      Sebagai pedoman untuk menetapkan keberhasilan  manajemen usaha.
2.      Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.
            Manfaat yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis adalah bisa digunakan sebagai pedoman atau alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu memungkinkan dan memiliki kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkannya serta dapat dijadikan sebagai alat pengawasan.

E.     Langkah-langkah  Penyusunan Perencanaan Bisnis
Langkah dalam penyusunan rencana bisnis antara lain[7] :
1.      Tahapan riset dan survei lapangan, seperti perilaku konsumen, perilaku pasar,tingkat permintaan, tren, dan arah perubahan persaingan
(change driver).
2.      Tapan evaluasi data dan pengelolaan data dengan metode-metode statistik ataumetode-metode analisa yang lain.
3.      Tahapan penyelesaian hasil riset dan survei untuk memastikan bahwa data daninformasi itu sudah akurat dan benar.
4.      Tahapan perencanaan dan analisa pemilihan strategi perusahaan atas hasil riset.
5.      Tahapan persiapan, pembuatan, dan penyusunan rencana bisnis.
Perencanaan bisnis mencangkup :
1. Manajerial perusahaan, kejelasan dalam tatanan kinerja perusahaan
2. Keadaan fisik dan sebuah bangunan yang kita tempati
3. Pegawai, tenaga kerja staff
4. Produk yaang kita hasilkan
5. Sistem informasi mengenai market perusahaan
6. Rincian rugi/laba
7. Perhitungan neraca
8. Prediksi cash flow untuk 2 tahun ke depan
Tujuan dari rencana bisnis bukan hanya sebagai pedoman atau buku pegangan dalam berbisnis, tetapi untuk dijalankan dan sebagai peta perjalanan bisnis yang akan dan di jalankan. Tetapi harus tetap berada dijalur yang benar dan sesuai dengan yang direncanakan.

F.     Manfaat Rencana Bisnis
Ditinjau dari sisi positifnya, ada beberapa manfaat penting rencana bisnis bagi wirausahawan dalam mensukseskan bisnisnya, yaitu :
1.      Membantu wirausahawan untuk berpikir tentang bisnisnya melalui ide-ide yang dituangkan dalam sebuah rencana yang terintegrasi dengan baik.
2.      Membantu wirausahawan dalam mengambil keputusan dan mengevaluasi keputusan dan mengevaluasi ide-ide bisnis sehingga resiko kegagalan bisadiminimalisir.
3.      Memberikan informasi dan sinyal bagi bisnisnya agar tetap berjalan dengan benar,sehingga rencana bisnis itu bisa menjadi mercusuar (pedoman) bagi perjalanan bisnisnya.
4.      Meningkatkan kepercayaan diri dari wirausahawan bila bisnisnya berrjalan dengan baik sesuai rencana bisnis.
5.      Untuk belajar dari kegagalan, kesalahan, dan pandangan-pandangan bisnis yangtidak sesuai pada saat menjalankan bisnis
6.      Menuntun wirausahawan agar menjadikan bisnis pertamanya mempunyai kemungkinan untuk sukses dan terus tumbuh dan berkembang.
7.      Mengingatkan agar dalam berinvestasi tidak didasarkan keputusan yang bersifatemosi saja tanpa landasan yang tepat Membantu wirausahawan dalam mencari rekan bisnis, pemodal, investor, atau untuk mengajukan kredit modal kerja ke bank.

G.    Karakteristik perencanaan bisnis
Pada dasarnya karakteristik Perencanaan Bisnis dapat dijelaskan sebagai berikut[8];
  1. Menunjukkan visi yang jelas
  2. Memahami target dan saran pemasaran
  3. Informasi yang detail mengenai kompetitor dan industri yang akan dimasuki
  4. Menyajikan bukti atas tim wirausaha yang berkompeten
  5. Singkat namuin jelas.
  6. Menandai resiko kritis
  7. Merinci sumberdaya dan penggunaannya
  8. Proyeksi fiansial yang teratur dan rasional
  9. Kesimpulan yang baik untuk menarik pembacanya
Kerangka dasar penyusunan rencana wirausaha umumnya adalah sebagai berikut :
  1. Executive summary / ringkasan Eksekutif, memuat secara ringkas latar belakang, tujuan dan rencana kerja wirausaha
  2. Industry analysis / Analisis Peluang, memuat uraian mengenai keadaan obyektif yang melatar belakangi industri dimana kegiatan wirausaha tersebut akan berkerja.
  3. Company description / Deskripsi Wirausaha, memuat tentang deskripsi kegiatan yang akan dilakukan oleh wirausaha
  4. Product and services description / Deskripsi Produk dan Jasa, memuat tentang uraian mengenai produk dan jasa yang akan dipasarkan melalaui kegiatan wirausaha
  5. Market description / Deskripsi Pasar, memuat uraian mengenai keadaan permintaan dan penawaran dalam pasar produk barang dan jasa, serta pangsa pasar yang tersedia untuk operasionalisasi wirausaha
  6. Marketing strategy / Strategi Pemasaran, memuat uraian mengenagi bagaimana rencana strategis pemasaran produk barang dan jasa mentikapi keadaan pasarnya.
  7. Operations description / Deskripsi operasi, memuat usaian operasionalisasi sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan
  8. Staffing description / Deskripsi personalia, memuat penempatan personalia dalam kegiatan, yang memungkinan usaha akan dapat berjalan dengan baik berdasarkan spesifikasi profesional dan kompetensi personalia
  9. Financial projection / Proyeksi Finansial, merupakan uraian proyeksi penggunaan sumberdaya keuangan untuk pelaksanaan kegiatan
  10. Capital needs / Kebutuhan Dana, memuat perhitungan rencana finansial yang diramu dengan rencana penerimaan, untuk menunjukkan kebutuhan dana untuk memulai usaha
  11. Milestones / Tahapan, memuat tata kala tahapan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.









BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
               Peluang dan Perencanaan bisnis adalah dua hal yang saling berkaitan dan mendasar dalam dunia bisnis sehinggan seorang wirausaha harus dapat mengamati peluang pintu peluang,Apa saja sumber-sumber potensial peluang,cara mengamati pintu peluang dan apa saja kenda-kendalanya.Setelah mendapatkan peluang yang baik seorang wirausaha membuat perencaan bisnis karena  perencanaan bisnis bukan hanya sebagai pedoman atau buku pegangan dalam berbisnis, tetapi untuk acuan  dan sebagai peta perjalanan bisnis yang akan dan di jalankan. Tetapi harus tetap berada dijalur yang benar dan sesuai dengan yang direncanakan.










DAFTAR PUSTAKA
Suryana,KEWIRAUSAHAAN:Salemba empat,Jakarta:2013.
http://ilmukaya.com/sumber-peluang-usaha/
https://andita220182.wordpress.com/tag/perencanaan-bisnis/


[2] Suryana,KEWIRAUSAHAAN:Salemba empat,Jakarta:2013.h.119
[3] http://ilmukaya.com/sumber-peluang-usaha/

[4] Suryana,KEWIRAUSAHAAN:Salemba empat,Jakarta:2013.h.110
[5] Suryana,KEWIRAUSAHAAN:Salemba empat,Jakarta:2013.h.192
[6] Ibid.h.192-193
[7] http://mariajhyun.blogspot.co.id/2013/04/makalah-peluang-usaha.html

[8] https://andita220182.wordpress.com/tag/perencanaan-bisnis/