Kelompok
14
TIPS-TIPS
EFEKTIF SUPERVISI PENDIDIKAN DISEKOLAH
TUGAS MAKALAH SUPERVISI
Dosen Pembimbing: Dedi
Lazuardy,M.Pd.I
Disusun Oleh:
Nama NPM
Iis santika 1411030092
Lia Sari 1411030100
FAK/JUR/SMT/KLS :Tarbiyah Dan Keguruan/MPI/II/B
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TA.2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji
bagi Allah yang telah memberikan kesehatan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini
disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih detail tentang “Tips-tips Efektif
Supervisi Pendidikan di Sekolah”. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang
datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Allah, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Selanjutnya
kami ucapkan terima kasih kepada bapak Dedi Lazuardy M.Pd.I yang membantu
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Dengan
demikian penyusun mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Bandar
Lampung, 09 Desember 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................ i
KATA PENGANTAR..................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan........................................................................... 1
A.Latar belakang Masalah............................................................. 1
B.Rumusan Masalah...................................................................... 1
Bab II Pembahasan.......................................................................... 3
A.
Pengertian supervisi ............................................................... 3
B.
Prinsip-prinsip supervisi .........................................................
C.
Tips-tips Efektif Supervisi pendidikan
di Sekolah.................
D.
Upaya supervisi dalam
meningkatkan proses belajar
mengajar efektif yang lebih kondusif.....................................
E.
Teknik supervisi yang paling
efektif untuk diterapkan
dalam pelaksanaan di sekolah.................................................
F.
Kendala-kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan
Supervisi.................................................................................
Bab III Penutup................................................................................
A.
Kesimpulan.............................................................................
Daftar Pustaka..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pengawasan atau yang biasa disebut supervisi merupakan
salah satu unsur penting dalam dunia pendidikan. Supervisi dapat membantu dalam
mewujudkan tujuan pendidikan dan menyempurnakan penyelenggaraan pendidikan,
oleh karena itu supervisi perlu dilakukan dengan cara yang baik dan benar,
sebab pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia
menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius
menangani bidang pendidikan, karena dengan sistem pendidikan yang baik
diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu
menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Supervisi juga berupaya untuk menjadikan guru-guru
yang professional dalam mengajar, karena guru merupakan ujung tombak dari
keberhasilan pendidikan. Pendidikan itu dikatakan berhasil apabila dapat
mencapai tujuan-tujuannya. Salah satu realita yang terjadi saat ini adalah
kekeliruan paradigma guru tentang adanya supervisi. Masih ada guru-guru yang
takut bila disupervisi. Padahal supervisor tidak bertindak sebagai pihak
yang hanya mencari kesalahan-kesalahan guru dalam melaksanakan tugasnya,
melainkan supervisor berperan untuk memberikan layanan untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh guru.
Agar program pendidikan dapat berjalan efektif, maka
diperlukan pengawasan dalam pelaksanaanya. Oleh karena itu supervisi harus
tanggap terhadap segala sesuatu yang sedang terjadi di sekolah, terutama
mengenai masalah-masalah yang dialami guru-guru maupun karyawan. Menyadari hal
itu diperlukan pembahasan tentang supervisi pendidikan yang lebih mendetail
agar para pelaku pendidikan dapat memahami akan pentingnya supervisi pendidikan
itu.
1.2.Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah upaya supervisi dalam meningkatkan proses
belajar mengajar yang lebih kondusif?
2.
Teknik supervisi apa yang paling efektif untuk
diterapkan dalam pelaksanaan di sekolah?
3.
Apakah respon dan sikap guru-guru terhadap supervisi?
4.
Apakah kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
supervisi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi
Supervisi adalah usaha mencapai hasil yang diinginkan
dengan cara mendayagunakan bakat/kemampuan alami manusia dan sumber-sumber yang
memfasilitasi, yang ditekankan pada pemberian tantangan dan perhatian yang
sebesar-besarnya terhadap bakat/kemampuan alami manusia. (George R. Terry )
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara ( UU RI
No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Ketentuan Umum Pasal
1 )
Supervisi Pendidikan adalah proses memberi bantuan
kepada sekolah agar mampu menciptakan situasi dan kondisi yang lebih kondusif,
sehingga sekolah mampu mewujudkannya ke arah tercapainya tujuan pendidikan
B. Prinsip-prinsip supervisi
1. Prinsip ilmiah
a.
Sistematis
Pelaksanaannya secara teratur,
terprogram dan berkelanjutan.
b.
Objektif
Berdasarkan data konkrit yang dapat
dipertangggungjawabkan, yang dapat diperoleh dari observasi atau penelitian.
c.
Instrument
Menggunakan alat yang dapat
memberikan informasi yang akurat, dapat dianalisis, dan dapat mengukur ataupun
menilai terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar.
2. Prinsip demokratis
Supervisor memberikan kesempatan pada orang yang
disupervisi untuk mengemukakan pendapatnya. Menjunjung tinggi asas musyawarah,
memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang
lain.
3. Prinsip kooperatif
Supervisor selalu mengutamakan kerjasama dengan
bawahannya demi kemajuan dan pengembangan pendidikan dalam rangka menciptakan
ituasi belajar mengajar yang kondusif.
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Supervisor senantiasa berusaha membangkitkan
semangat membangun, mengembangkan potensi bawahannya demi peningkatan prestasi
dan produktivitas kerja. Kritik yang bersifat membangun adalah ciri dari proses
supervisi. Supervisor juga memperhatikan pada inisiatif, daya cipta,
penelitian, dan hasil-hasil penemuan bawahannya dengan memberikan penghargaan,
piagam atau predikat-predikat keteladanan.
C.
Tips-Tips efektif Supervisi di Sekolah
Kepala
sekolah sebagai supervisor dapat melakukan supervisi secara efektif antara lain
melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi
pembelajaran”. (E. Mulyasa, 2004: 113).
Dari beragam pendapat mengenai teknik supervisi pada dasarnya mempunyai
kesamaan dan semuanya itu erat sekali hubungan dalam rangka upaya pemberian
bantuan terhadap guru agar dapat meningkatkan profesionalismenya sehingga akan
mampu mencapai tujuan pendidikan.
D. Upaya supervisi dalam meningkatkan proses belajar mengajar efektif yang
lebih kondusif.
Tindakan dan upaya supervisi dalam meningkatkan proses
belajar mengajar yang lebih kondusif yaitu supervisor harus bisa memberi
bantuan layanan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh guru. Oleh
sebab itu, supervisor harus benar-benar paham mengenai tujuan, fungsi,
prinsip-prinsip, metode, serta teknik supervisi agar memperoleh manfaat yang
optimal berupa guru yang professional. Karena guru memegang peranan penting
dalam proses belajar mengajar dan guru juga berhubungan secara langsung dengan
peserta didik.
Supervisi yang baik hendaknya mengembangkan
kepemimpinan di dalam kelompok, membangun program latihan dalam jabatan untuk
meningkatkan keterampilan guru, dan membantu guru meningkatkan kemampuannya
dalam menilai hasil pekerjaannya.
E. Teknik supervisi yang paling efektif untuk diterapkan dalam pelaksanaan
di sekolah.
Teknik-teknik supervisi, yaitu:
1)
Ceramah
Metode ceramah adalah salah satu metode in-service training dimana
penceramah yang paling giat menyampaikan pengetahuan dan ulasan, sedangkan
pendengar hanya mendengarkan dan membuat catatan. Pada masa lampau metode ini
didewa-dewakan, tetapi kini dalam dunia persekolahan telah dibatasi. Metode
ceramah akan menjadi efektif apabila memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
a.
Garis besar penceramah hendaknya sudah berada di
tangan pendengar dua atau tiga hari sebelum ceramah diadakan. Hal ini
mempermudah pendengar mengikuti dan menangkap isinya.
b.
Ruangan dan perlengkapan lainnya hendaknya sudah
dipersiapkan sebelum ceramah dimulai.
c.
Ceramah hendaknya diselenggarakan di tempat yang
tenang dan menyenangkan.
d.
Penceramah hendaknya menyampaikan ceramahnya dengan
cara atau gaya menarik.
e.
Setelah ceramah usai, hendaknya para pendengar diberi
kesempatan mengajukan pertanyaan, tanggapan, atau saran-saran yang berguna.
f.
Setelah ceramah, kepada para pendengar dibagikan
lembar evaluasi untuk mengetahui reaksi dari pihak pendengar. Dat dari lembar
ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan atau umpan balik untuk perencanaan
dan pelaksanaan ceramah yang akan datang.
2)
Metode kunjungan
Yang dimaksud metode kunjungan ialah perjalanan sekolah atau school
journey, dimana para guru mengunjungi objek pendidikan dengan maksud
mempelajarinya, seperti studi banding.
a.
Kunjungan kelas
Kunjungan kelas adalah suatu metode
yang dilakukan oleh orang yang berfungsi sebagai supervisor kedalam kelas
ketika guru sedang mengajar ( dan murid sedang belajar).
Kunjungan kelas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a)
Kunjungan tanpa pemberitahuan
b)
Kunjungan dengan pemberitahuan.
c)
Kunjungan atas undangan guru
3)
Pengajaran contoh
Pengajaran contoh dapat dilakukan oleh supervisor atau
orang yang dianggap mampu mendemonstrasikan hal tertentu. Demonstrasi mengajar
ini dilaksanakan di dalam kelas sungguhan sedangkan para guru turut hadir di
belakang dan mengamatinya.
4)
Pemutaran film
Pemutaran film dapat pula digunakan sebagai metode
untuk membantu para guru bertumbuh dalam jabatannya. Misalnya film tentang
system modul. Dengan menonton film ini, guru memperoleh tambahan pengetahuan
tentang cara mengajar dengan system modul. Pada prinsipnya pemutaran film sama
dengan demonstrasi mengajar karena film yang diperlihatkan adalah hasil rekamn
visual dari demonstrasi mengajar. Perbedaan dari kedua metode ini ialah yang
satu diperagakan langsung (demonstrasi mengajar), sedangkan pemutaran film
bersifat tidak langsung yaitu melalui gambar.
5)
Perpustakaan
Perpustakaan sering diibaratkan sebagai gudang ilmu
pengetahuan karena terdapat berbagai ragam buku pengetahuan. Apabila
perpustakaan digunakan sebagaimana mestinya, maka akan berpengaruh terhadap
mutu pendidikan di sekolah. Untuk itu perpustakaan perlu dilengkapi dengan
berbagai buku dan berkala mutakhir.
6) Mengikuti
kursus
Kursus umumnya bertujuan membekali para peserta dengan
ketrampilan tertentu yang berguna bagi pengembangan karir lebih lanjut.
Guru-guru dapat mengikuti kursus tertentu yang menunjang pengajarannya atau
pengelolaan pendiidkan di sekolahnya.
7)
Lokakarya
Lokakarya dapat diartikan dengan berbagai cara
mulai dari bengkel sampai tempat untuk menggodok suatu gagasan atau
konsep.dengan lokakarya, guru diberi kesempatan melatih atau menempa dirinya
untuk lebih mumpuni sebagai pengajar dan pendidik di sekolah.
Diantara seluruh teknik-teknik supervisi diatas,
teknik yang paling efektif untuk diterapakan dalam pelaksanaan di sekolah yaitu
teknik yang sesuai dengan kebutuhan atau karakteristik sekolah tersebut. Jadi
penggunaan teknik yang disesuaikan dengan kondisi sekolah merupakan teknik yang
paling tepat.
E. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan supervisi.
Kendala-kendala yang kurang menunjang keefektifan
supervisi, antara lain:
1.
Sikap personil sekolah yang kurang positif terhadap
supervisi pengelola teknis edukatif.
2.
Kurangnya keterampilan supervisi kepala sekolah.
3.
Pengendalian emosional supervisor dalam menerima
respons guru.
4.
Kepala sekolah yang berperan juga sebagai supervisi
karena kurangnya tenaga guru harus memegang kelas atau bidang studi tertentu,
sehingga kurang fokus terhadap perannya sebagai supervisor.
5.
Supervisor tidak mengkomunikasikan rencana atau
program supervisinya kepada para guru sebagai subyek supervisi.
6.
Fokus supervisi hanya terarah pada aspek administrasi,
kurang menyentuh pada pengembangan kemampuan guru dalam mengelola proses
belajar mengajar.
7.
Supervisor tidak melaksanakan kunjungan kelas secara
serius.
8.
Supervisor mendominasi pembicaraan dan berjalan satu
arah.
9.
Tidak ada penilaian umpan balik.
10. Supervisor
tidak pernah meminta pada guru untuk meminta pada guru untuk memberikan
komentar maupun penilaian terhadap supervisi yang telah dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Supervisi pendidikan adalah suatu kegiatan yang
digunakan dalam pendidikan untuk menyempurnakan penyelenggaraan pendidikan
dalam sasaran segala aspek, guna tercapainya tujuan pendidikan.Hakekat dari
supervisi itu adalah pembinaan. Tujuan supervisi adalah mengembangkan situasi
belajar mengajar yang lebih kondusif melalui pembinaan dan peningkatan
profesionalisme. Sasaran utama supervisi pendidikan adalah meningkatkan
professional guru dan karyawan sekolah guna menunjang akuntabilitas siswa dalam
belajar, sehingga siswa benar-benar menjadi manusia yang berilmu, berbudi dan
kreatif dalam segala hal sesuai dengan amanah UUD 45.
Berbagai kendala yang terjadi dalam supervisi,
sebagian besar disebabkan oleh kurangnya komunikasi antara guru dan supervisor,
sehingga respon guru terhadap adanya supervisi kurang maksimal dan
cenderung dianggap sebagai suatu hal yang menegangkan pada saat di
supervisi.Supervisi yang baik akan menghasilkan pola kinerja yang baik, jika
supervise dilakukan dengan cara dan metode yang benar pula, tentu ini menuntut
pengetahuan yang benar pula bagi para supervisi dalam melaksanakan tugasnya.
B.Saran
Dari hasil kesimpulan diatas, penyusun dapat
memberikan saran sebagai berikut:Pelaksanaan supervisi sebaiknya profesional
dan supervisor menjalin komunikasi yang baik dengan pihak yang disupervisi agar
tercipta hubungan kerjasama yang saling menunjang satu sama lain.Supervisor
sebaiknya tidak hanya mencari kesalahan-kesalahan guru, melainkan dapat membina
dan membantu mengatasi masalah guru agar paradigma guru yang menganggap
supervisi sebagai suatu hal yang ditakuti oleh para guru dapat diubah.
DAFTAR
PUSTAKA
Gunawan,Ary H..Administrasi Sekolah (Administrasi
Pendidikan
Mikro).Jakarta:PT Rineka Cipta.2002
Himpunan peraturan
perundang-undangan, undang-undang SISDIKNAS ,Fokusmedia, Bandung:2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar